Thursday, August 16, 2012

Penyuluhan Narkoba

Tanggal 15 desember 2008 mendatang akan ada kegiatan penyuluhan tentang narkoba dengan sasarannya siswa-siswa SMA se-Purwokerto. Bertempat di pendopo kabupaten Banyumas. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama BNK kabupaten Banyumas dengan BEM KM MIPA UNSOED.
Kegiatan di atas menjadi sedikit gambaran bagi kita bahwa sesungguhnya banyak hal yang bisa kita perbuat dalam mengisi masa kuliah kita. Tidak salah kalau kewajiban kita di sini adalah untuk kuliah yang harus kita pertanggungjawabkan pada orang tua. Namun, bukan berarti kita hanya berkutat dalam masalah itu saja. Terlalu sayang waktu yang kita miliki.
Memang, tidak semua orang suka dunia politik saja atau social saja. Karena itu dalam hidup ini ada banyak aspek. Sehingga setiap orang mampu mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan potensi yang ia miliki. Kita terlahir di dunia ini beserta dengan kelebihan kelebihan kita.sayang sekali jika kelebihan kita hanya tersimpan dalam diam. Banyak hal yang bisa kita sumbangkan untuk negeri ini. Seperti kata bung karno,”jangan Tanya apa yang sudah Negara berikan untukmu! Tapi Tanya pada dirimu. Apa yang sudah kau berikan untuk negaramu?”[]dyah

Akankah Terjadi Perubahan di Sini?
Kondisi kampus sekarang yang cenderung statis dalam menyikapi suatu problema justru membuat kita merasa sulit, karena secara manusiawi , manusia perlu sebuah dinamisasi. Kita yakin dalam realitanya kita mampu untuk melakukan suatu perubahan yang lebih baik. Kita sadar bahwa memang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk merubah sesuatu. Tapi apakah waktu yang tersedia dalam melakukan suatu perubahan kearah yang lebih baik sudah dioptimalkan dengan sebaik-baiknya? Semua itu bergantung dari kepekaan pihak-pihak yang bersangkutan, apakah tanggap dengan suatu perubahan atau bersikap acuh tak acuh dalam menyikapinya.
Apa yang kita rasakan sekarang di sini setelah adanya banyak sekali keinginan untuk merasakan kampus ini menjadi lebih baik lagi dari yang sekarang ini? Sudah banyak hal yang sudah di sorot oleh mahasiswa di kampus sejak dulu. Seperti kinerja bapendik, perpustakaan, parkiran, kamar kecil, serta fasilitas-fasilitas lainnya yang merupakan suatu kebutuhan mahasiswa pada umumnya. Baru mushola yang sudah sempat dirapatkan beberapa waktu yang lalu. Janji-janji hanyalah suatu pemanis bibir semata dalm menutupi ketidaksanggupan dalam mengatasi problema ini. Sebagai contoh dalam menangani sanitasi kampus saja tidak ada tanggapan sama sekali, kamar kecil begitu banyak tetapi yang berfungsi hanya beberapa saja. Padahal hal tersebut sangat penting dan sangat dibutuhkan. Kampus berpenghuni lumayan banyak ini ternyata fasilitas untuk sanitasinya sangat memprihatinkan. Sungguh ironis ketika kampus ini tetap dan tetap dalam keadaan seperti itu tanpa adanya upaya untuk memperbaikinya. Awal tahun 2009 menurut kabar akan dimulai pembangunan mushola dan local baru di sekitar kampus tetapi sampai saat sekarang ini belum tampak tanda-tanda adanya rencana pembangunan tersebut, dari waktu ke waktu janji-janji mengenai rencana pembangunan gedung baru serta mushola selalu di gembor-gemborkan mulai dari mahasiswa yang mau di wisuda bahkan yang sudah diwisuda. Memang usia kampus ini terbilang masih muda, jadi belum banyak perubahan di sini, tapi semakin bertambahnya usia kampus ini seharusnya sudah bisa berbenah diri dan tanggap terhadap kondisi seperti sekarang ini demi kelancaran mobilitas kampus.
Bahkan dalam hal sarana dan prasarana serta informasi masih saja seperti itu. Banyak info dari dunia luar yang belum tertempel di dinding MIPA dan tersampaikan pada mahasiswa. Pengumunan pun masih dalam bentuk hitam di atas putih. Di mana motivasinya? Di mana kesadaran sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pelayanan mahasiswa?
Yang menjadi pertanyaan kita sekarang ini adalah apakah janji-janji tersebut benar-benar terlaksana menjadi realita atau janji-janji itu tinggallah janji? Membutuhkan waktu berapa lagi bagi kita untuk menunggu sinyal positif akan adanya perubahan di sini? Yang perlu kita cermati sekarang adalah bagaimana kita bisa mengambil sikap terhadap janji-janji yang tidak terealisasikan itu. Kita sudah seharusnya peka dan peduli bila tidak ada suatu perubahan di sini, tetapi apakah kita sanggup untuk menentukan sikap? Kita cenderung merasa takut untuk mengkritisi suatu masalah-masalah pelik di kehidupan kampus dan memilih diam. Tetapi sebagai agen perubahan (agent of change) sudah sepantasnya kita mempunyai mental untuk bisa menyikapi dan mencermati kondisi kampus ini. []edo,dyah

(tulisan ini dimuatkan di mading Badan Eksekutif Mahasiswa tanggal 9 desember 2008 yang diterbitkan oleh Departemen Agitasi dan Propaganda BEM KM MIPA UNSOED 2008)

No comments: